Hubungan Bineka Tunggal Ika dengan Tauhid
Bineka tunggal ika pada dasarnya mengajarkan akan persatuan begitu
juga dengan tauhid. Maka sejatinya Bineka Tunggal Ika itu sama dengan Tauhid.
Namun dibalik kesamaannya juga terdapat perbedannya. Persamaannya ialah
sama-sama menjunjung tinggi persatuan. Namun, meskipun demikian tauhid ini
mempersatukan manusia dalam bentuk agama atau dengan kata lain mempersatukan
antara sesama orang yang meng-esakan Tuhannya. Dalam hal ini meng-esakan Allah.
Dalam hal ini tidak membedakan antara suku, bangsa, dan sebagainya. Yang
dijunjung tinggi adalah ketauhidan atau peng-esaan. Maka jika ada orang yang
mengganggu umat islam yang telah menjunjung tinggi ketauhidan ini, maka semua
sepakat untuk bersatu memberantas orang yang mengganggu itu sendiri dengan
berasaskan ketauhidan (peng-esaan).
Sejatinya antara bineka tunggal ika ini sama-sama menjunjung tinggi
falsafah. Namun yang membedakannya falsafah yang dijunjung oleh tauhid adalah
Agama sedangkan yang dijunjung tinggi oleh bineka tunggal ini adalah
kenegaraan. Dalam bineka tunggal ika tidak membedakan yang mana suku Melayu dan
yang mana suku Bugis dan sebagainya, bahkan juga tidak membedakan agama juga,
meskipun Indonesia memiliki masyarakat yang dari berbagai agama, namun
perbedaan itu bukanlah menjadi pemecah suatu negeri namun sebaliknya mesti
menjadi pemersatu. Maka jika ada masyrakat kuar negeri Indonesia mengganggu,
maka seluruh rakyat yang dari berbagai macam agama, dan suku ini akan
mencegahnya. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa tauhid dan bineka tunggal ika itu adalah penyatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar