Senin, 29 Desember 2014

Untaian Hikmah


Berbakti  Terhadap Kedua Orang Tua
Oleh: Jumaidi



Tidak bisa dipungkiri bahwa ayah dan ibu merupakan sesosok insan  yang paling berjasa dalam hidup kita.  Coba kita ingat tatkala kita masih kecil, tatkala kita tidur dan nyamuk pun menghampiri kita, peran orang tua pada saat itu sangat besar, beliau bangun tengah malam hanya untuk melindungi kita dari gigitan nyamuk itu. Tatkala kita sedang sakit, pada saat itu pula orang tua sibuk mencari dokter, padahal pada saat itu beliau tidak memiliki uang sepeser pun untuk membayar pengobatan kita. Lantas, apakah beliau akan meninggalkan kita begitu saja, membiarkan kita dalam keadaan sakit ? Tidak ikhwafillah, beliau berani meminjam uang pada orang lain demi kesehatan kita. Disaat kita menangis ditengah gelapnya malam, orang tua kita bangun karena kita, beliau rela mengorbankan istirahat malamnya demi kita. padahal beliau merasakan rasa kantuk yang sangat pada saat itu, siang beliau korbankan waktunya mencari nafkah demi kesehatan kita. malam pun beliau korbankan waktunya hanya untuk kita. lalu apakah yang kita perbuat pada mereka saat ini ?
Maka sudah sewajarnyalah mulai hari ini juga kita sadar akan segala pengorbanan beliau. Tunjukkan bahwa kita hari ini sudah menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Tunjukkan bahwa kita adalah anak yang memberikan maslahat akan keluarga, bukan anak yang memberikan mudharrat  akan keluarga. Lalu bagaimanakah cara kita menunjukkan bahwa kita adalah anak yang berbakti pada orang tua ?
Ikhwafillah, mungkin jika kita ingin membalasa kebaikan beliau tidaklah akan bisa, satu-satunya cara kita berbakti pada beliau yaitu belajar sungguh-sungguh di kampus ini. Mungkin hal itu danggap remeh oleh sebagian orang, tapi itulah salah satu cara membahagiakan orang tua kita. juka kita kuliah hanya sekedar menghabiskan harta orang tua, lebih baik  jangan kuliah.
Mungkin kebanyakan orang berfikiran bahwa diantara bentuk-bentuk durhaka yaitu melawan orang tua, mengucapkan kata-kata yang tidak sopan pada beliau, dan sebagainya. Namun apakah kita pernah berfikir bahwa ketika kita menuntut ilmu disebuah universitas atau institut, dan sebagainya  lalu kita tidak serius dalam artian hanya main-main, maka sejatinya secara tidak langsung kita telah durhaka pada orang tua. Mungkin timbul  pertanyaan dalam hati kita, kenapa demikian ? karena secara tidak langsung kita telah mengabaikan harapan beliau, beliau menganggap kita belajar dengan benar, berorganisasi dengan benar dalam suatu kampus tersebut, namun sejatinya kita malah mengecewakan harapan beliau. Hingga pada akhirnya beliau sakit hati. Dalam kitab Tanqihul Qaul, banginda Rasulullah SAW bersabda, yang artinya “Barang siapa menyakiti kedua orang tua atau menyakiti salah satu dari mereka, maka dia masuk neraka.”
Jika kita ingin ridha dari Allah maka jangan lupa pula kita juga harus mendapatkan ridha dari orang tua. Baginda Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang artinya “Ridha Allah itu terletak dalam ridha orang tua. Dan murka Allah itu terletak dalam murka orang tua.” (HR. Ibnu Hibban dan Hakim).  Jika orang tua ridha akan tingkah laku kita maka Allah juga demikian, namun ridha dari orang tua ini merupakan keridhaan yang tidak melanggar hukum syar’i. jika melanggar hukum syar’i, maka walaupun orang tua ridha, tapi jangan harap Allah juga ridha. Namun sebaliknya Allah akan memurkai kita serta kedua orang tua kita. (JM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar