Berbakti Terhadap Kedua Orang Tua
Oleh: Jumaidi
Tidak bisa
dipungkiri bahwa ayah dan ibu merupakan sesosok insan yang paling berjasa
dalam hidup kita. Coba kita ingat
tatkala kita masih kecil, tatkala kita tidur dan nyamuk pun menghampiri kita,
peran orang tua pada saat itu sangat besar, beliau bangun tengah malam hanya
untuk melindungi kita dari gigitan nyamuk itu. Tatkala kita sedang sakit, pada
saat itu pula orang tua sibuk mencari dokter, padahal pada saat itu beliau
tidak memiliki uang sepeser pun untuk membayar pengobatan kita. Lantas, apakah
beliau akan meninggalkan kita begitu saja, membiarkan kita dalam keadaan sakit
? Tidak ikhwafillah, beliau berani
meminjam uang pada orang lain demi kesehatan kita. Disaat kita menangis
ditengah gelapnya malam, orang tua kita bangun karena kita, beliau rela
mengorbankan istirahat malamnya demi kita. padahal beliau merasakan rasa kantuk
yang sangat pada saat itu, siang beliau korbankan waktunya mencari nafkah demi
kesehatan kita. malam pun beliau korbankan waktunya hanya untuk kita. lalu
apakah yang kita perbuat pada mereka saat ini ?
Maka sudah sewajarnyalah mulai hari
ini juga kita sadar akan segala pengorbanan beliau. Tunjukkan bahwa kita hari
ini sudah menjadi anak yang berbakti pada orang tua. Tunjukkan bahwa kita adalah
anak yang memberikan maslahat akan
keluarga, bukan anak yang memberikan mudharrat akan keluarga. Lalu bagaimanakah cara kita
menunjukkan bahwa kita adalah anak yang berbakti pada orang tua ?
Ikhwafillah, mungkin jika kita ingin membalasa kebaikan beliau tidaklah akan
bisa, satu-satunya cara kita berbakti pada beliau yaitu belajar sungguh-sungguh
di kampus ini. Mungkin hal itu danggap remeh oleh sebagian orang, tapi itulah
salah satu cara membahagiakan orang tua kita. juka kita kuliah hanya sekedar
menghabiskan harta orang tua, lebih baik
jangan kuliah.
Mungkin kebanyakan orang berfikiran
bahwa diantara bentuk-bentuk durhaka yaitu melawan orang tua, mengucapkan
kata-kata yang tidak sopan pada beliau, dan sebagainya. Namun apakah kita
pernah berfikir bahwa ketika kita menuntut ilmu disebuah universitas atau
institut, dan sebagainya lalu kita tidak
serius dalam artian hanya main-main, maka sejatinya secara tidak langsung kita
telah durhaka pada orang tua. Mungkin timbul
pertanyaan dalam hati kita, kenapa demikian ? karena secara tidak
langsung kita telah mengabaikan harapan beliau, beliau menganggap kita belajar
dengan benar, berorganisasi dengan benar dalam suatu kampus tersebut, namun
sejatinya kita malah mengecewakan harapan beliau. Hingga pada akhirnya beliau
sakit hati. Dalam kitab Tanqihul Qaul,
banginda Rasulullah SAW bersabda, yang artinya “Barang siapa menyakiti kedua orang tua atau menyakiti salah satu dari
mereka, maka dia masuk neraka.”
Jika kita ingin ridha dari Allah maka jangan lupa pula kita juga harus mendapatkan ridha dari orang tua. Baginda Rasulullah
SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang artinya “Ridha Allah itu terletak dalam ridha orang tua. Dan murka Allah itu
terletak dalam murka orang tua.” (HR. Ibnu Hibban dan Hakim). Jika orang tua ridha akan tingkah laku kita maka Allah juga demikian, namun ridha dari orang tua ini merupakan
keridhaan yang tidak melanggar hukum syar’i.
jika melanggar hukum syar’i, maka
walaupun orang tua ridha, tapi jangan
harap Allah juga ridha. Namun sebaliknya Allah akan memurkai kita serta kedua
orang tua kita. (JM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar